Kitab: Ilmu
Hadist Islam - Bab: Pergi menuntut ilmu
Hadist Islam - Bab: Pergi menuntut ilmu
حَدَّثَنَا أَبُو الْقَاسِمِ خَالِدُ بْنُ خَلِيٍّ قَاضِي حِمْصَ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ أَخْبَرَنَا الزُّهْرِيُّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ تَمَارَى هُوَ وَالْحُرُّ بْنُ قَيْسِ بْنِ حِصْنٍ الْفَزَارِيُّ فِي صَاحِبِ مُوسَى فَمَرَّ بِهِمَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَدَعَاهُ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنِّي تَمَارَيْتُ أَنَا وَصَاحِبِي هَذَا فِي صَاحِبِ مُوسَى الَّذِي سَأَلَ السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ هَلْ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ شَأْنَهُ فَقَالَ أُبَيٌّ نَعَمْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ شَأْنَهُ يَقُولُ بَيْنَمَا مُوسَى فِي مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ أَتَعْلَمُ أَحَدًا أَعْلَمَ مِنْكَ قَالَ مُوسَى لَا فَأَوْحَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى مُوسَى بَلَى عَبْدُنَا خَضِرٌ فَسَأَلَ السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ فَجَعَلَ اللَّهُ لَهُ الْحُوتَ آيَةً وَقِيلَ لَهُ إِذَا فَقَدْتَ الْحُوتَ فَارْجِعْ فَإِنَّكَ سَتَلْقَاهُ فَكَانَ مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَّبِعُ أَثَرَ الْحُوتِ فِي الْبَحْرِ فَقَالَ فَتَى مُوسَى لِمُوسَى { أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلَّا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ } قَالَ مُوسَى { ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِي فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا } فَوَجَدَا خَضِرًا فَكَانَ مِنْ شَأْنِهِمَا مَا قَصَّ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ
76. Telah
menceritakan kepada kami
Abu Al Qasim
Khalid bin Khali
-seorang hakim di Himshi-,
dia berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb berkata,
Telah menceritakan kepada kami
Al Auza'i telah
mengabarkan kepada kami
Az Zuhri dari 'Ubaidullah bin
Abdullah bin 'Utbah
bin Mas'ud dari
Ibnu 'Abbas bahwasanya
dia dan Al Hurru
bin Qais bin
Hishin Al Fazari
berdebat tentang sahabat
Musa 'Alaihis salam,
Ibnu 'Abbas berkata; dia
adalah Khidlir 'Alaihis
salam. Tiba-tiba lewat
Ubay bin Ka'b
di depan keduanya, maka
Ibnu 'Abbas memanggilnya
dan berkata: "Aku
dan temanku ini
berdebat tentang sahabat Musa
'Alaihis salam, yang
ditanya tentang jalan
yang akhirnya mempertemukannya, apakah
kamu pernah mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menceritakan
masalah ini?" Ubay
bin Ka'ab menjawab:
Ya, benar, aku
pernah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"Ketika Musa di
tengah pembesar Bani Israil,
datang seseorang yang
bertanya: apakah kamu
mengetahui ada orang
yang lebih pandai darimu?"
Berkata Musa 'Alaihis
salam: "Tidak". Maka
Allah Ta'ala mewahyukan kepada Musa
'Alaihis salam: "Ada,
yaitu hamba Kami
bernama Hidlir." Maka Musa
'Alaihis Salam meminta jalan
untuk bertemu dengannya.
Allah menjadikan ikan bagi
Musa sebagai tanda dan dikatakan
kepadanya; "jika kamu kehilangan ikan tersebut kembalilah, nanti kamu akan berjumpa
dengannya". Maka Musa
'Alaihis Salam mengikuti
jejak ikan di lautan.
Berkatalah murid Musa
'Alaihis salam: "Tahukah
kamu tatkala kita
mencari tempat berlindung di batu
tadi? Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidaklah yang melupakan
aku untuk menceritakannya kecuali
setan". Maka Musa
'Alaihis Salam berkata:."Itulah (tempat)
yang kita cari".
Lalu keduanya kembali,
mengikuti jejak mereka semula. Maka
akhirnya keduanya bertemu
dengan Hidlir 'Alaihis
salam." Begitulah kisah keduanya sebagaimana Allah ceritakan dalam
Kitab-Nya.
Bab:
Keutamaan orang yang berilmu dan mengajarkannya
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ فَأَنْبَتَتْ الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ الْمَاءَ فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ إِسْحَاقُ وَكَانَ مِنْهَا طَائِفَةٌ قَيَّلَتْ الْمَاءَ قَاعٌ يَعْلُوهُ الْمَاءُ وَالصَّفْصَفُ الْمُسْتَوِي مِنْ الْأَرْضِ
77. Telah
menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al
'Ala` berkata, telah
menceritakan kepada kami Hammad
bin Usamah dari Buraid bin Abdullah dari
Abu Burdah dari Abu Musa dari
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda:
"Perumpamaan petunjuk dan
ilmu yang Allah mengutusku
dengan membawanya adalah
seperti hujan yang
lebat yang turun mengenai tanah.
Diantara tanah itu
ada jenis yang
dapat menyerap air
sehingga dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan
rerumputan yang banyak.
Dan di antaranya
ada tanah yang keras
lalu menahan air
(tergenang) sehingga dapat
diminum oleh manusia, memberi minum hewan ternak dan untuk
menyiram tanaman. Dan yang lain ada permukaan tanah yang
berbentuk lembah yang
tidak dapat menahan
air dan juga
tidak dapat Menumbuhkan tanaman.
perumpamaan itu adalah
seperti orang yang
faham agama Allah dan
dapat memanfa'atkan apa
yang aku diutus
dengannya, dia mempelajarinya dan mengajarkannya, dan
juga perumpamaan orang
yang tidak dapat
mengangkat derajat dan tidak
menerima hidayah Allah
dengan apa yang
aku diutus dengannya". Berkata
Abu Abdullah; Ishaq berkata:
"Dan diantara jenis
tanah itu ada
yang berbentuk lembah
yang dapat menampung air hingga penuh dan diantaranya ada padang sahara
yang datar".
Bab:
Diangkatnya ilmu dan munculnya kebodohan
حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا
78. Telah
menceritakan kepada kami
'Imran bin Maisarah
berkata, telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits dari Abu At
Tayyah dari Anas
bin Malik berkata, telah bersabda Rasul shallallahu
'alaihi wasallam: "Sesungguhnya diantara
tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu
dan merebaknya kebodohan
dan diminumnya khamer
serta praktek perzinahan secara
terang-terangan".
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَا يُحَدِّثُكُمْ أَحَدٌ بَعْدِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ
79. Telah
menceritakan kepada kami
Musaddad berkata, telah
menceritakan kepada kami Yahya
dari Syu'bah dari
Qotadah dari Anas
bin Malik berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu dan
merebaknya kebodohan, perzinahan secara
terang-terangan, jumlah
perempuan yang lebih banyak
dan sedikitnya laki-laki,
sampai-sampai
(perbandingannya) lima puluh
perempuan sama dengan hanya satu orang laki-laki.
Bab:
Keutamaan ilmu
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ أُتِيتُ بِقَدَحِ لَبَنٍ فَشَرِبْتُ حَتَّى إِنِّي لَأَرَى الرِّيَّ يَخْرُجُ فِي أَظْفَارِي ثُمَّ أَعْطَيْتُ فَضْلِي عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالُوا فَمَا أَوَّلْتَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْعِلْمَ
80. Telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin 'Ufair berkata,
Telah menceritakan kepadaku Al Laits
berkata, Telah menceritakan
kepadaku 'Uqail dari
Ibnu Syihab dari
Hamzah bin Abdullah bin Umar
bahwa Ibnu Umar berkata: aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ketika aku tidur,
aku bermimpi diberi
segelas susu lalu
aku meminumnya hingga aku
melihat pemandangan yang
bagus keluar dari
kuku-kukuku, kemudian aku berikan
sisanya kepada sahabat
muliaku Umar bin
Al Khaththab". Orang-orang bertanya: "Apa ta'wilnya
wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ilmu"
Bab:
Menberikan fatwa ketika sedang menunggang kendaraan.
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عِيسَى بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَفَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ بِمِنًى لِلنَّاسِ يَسْأَلُونَهُ فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ لَمْ أَشْعُرْ فَحَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ أَذْبَحَ فَقَالَ اذْبَحْ وَلَا حَرَجَ فَجَاءَ آخَرُ فَقَالَ لَمْ أَشْعُرْ فَنَحَرْتُ قَبْلَ أَنْ أَرْمِيَ قَالَ ارْمِ وَلَا حَرَجَ فَمَا سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ شَيْءٍ قُدِّمَ وَلَا أُخِّرَ إِلَّا قَالَ افْعَلْ وَلَا حَرَجَ
81. Telah
menceritakan kepada kami
Isma'il berkata, Telah
menceritakan kepadaku Malik dari
Ibnu Syihab dari
'Isa bin Thalhah
bin Ubaidillah dari
Abdullah bin 'Amru
bin Al 'Ash; bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berdiri di Mina pada
haji wada' memberi kesempatan kepada
manusia untuk bertanya
kepada beliau. Lalu
datanglah seseorang dan berkata:
"Aku tidak menyadari,
ternyata saat aku
mencukur rambut aku
belum menyembelih."
Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"Sembelihlah, tidak apa-apa"
Kemudian datang orang
lain dan berkata:
"Aku tidak menyadari,
ternyata ketika berkurban aku
belum melempar (jumrah)
". Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "lemparlah dan
tidak apa-apa". Dan
tidaklah Nabi shallallahu
'alaihi wasallam ditanya tentang sesuatu
perkara sebelum dan
sesudahnya kecuali beliau
menjawab: "Lakukanlah dan
tidak apa-apa".
Bab:
Menjawab fatwa dengan isyarat tangan atau anggukan kepala
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ فِي حَجَّتِهِ فَقَالَ ذَبَحْتُ قَبْلَ أَنْ أَرْمِيَ فَأَوْمَأَ بِيَدِهِ قَالَ وَلَا حَرَجَ قَالَ حَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ أَذْبَحَ فَأَوْمَأَ بِيَدِهِ وَلَا حَرَجَ
82. Telah
menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il berkata,
Telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata, telah
menceritakan kepada kami Ayyub dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas; bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam
ditanya seseorang tentang
haji yang dilakukannya, orang itu
bertanya: "Aku menyembelih
hewan sebelum aku
melempar jumrah". Beliau memberi isyarat
dengan tangannya, yang
maksudnya "tidak apa-apa"."Dan aku
mencukur sebelum
menyembelih". Beliau memberi
isyarat dengan tangannya
yang maksudnya "tidak apa-apa".
حَدَّثَنَا الْمَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَخْبَرَنَا حَنْظَلَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ سَالِمٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُقْبَضُ الْعِلْمُ وَيَظْهَرُ الْجَهْلُ وَالْفِتَنُ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْهَرْجُ فَقَالَ هَكَذَا بِيَدِهِ فَحَرَّفَهَا كَأَنَّه يُرِيدُ الْقَتْل
83. Telah
menceritakan kepada kami
Al Makki bin
Ibrahim berkata, telah
mengabarkan kepada kami Hanzhalah
bin Abu Sufyan
dari Salim berkata;
aku mendengar Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Ilmu akan
diangkat dan akan tersebar
kebodohan dan fitnah
merajalela serta banyak
timbul kekacauan". Ditanyakan kepada Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam:
"Wahai Rasulullah, apa
yang dimaksud dengan kekacauan?" Maka
Rasul shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Begini". Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memberi
isyarat dengan tangannya
lalu memiringkannya. Seakan
yang dimaksudnya adalah pembunuhan.
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ فَاطِمَةَ عَنْ أَسْمَاءَ قَالَتْ أَتَيْتُ عَائِشَةَ وَهِيَ تُصَلِّي فَقُلْتُ مَا شَأْنُ النَّاسِ فَأَشَارَتْ إِلَى السَّمَاءِ فَإِذَا النَّاسُ قِيَامٌ فَقَالَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ قُلْتُ آيَةٌ فَأَشَارَتْ بِرَأْسِهَا أَيْ نَعَمْ فَقُمْتُ حَتَّى تَجَلَّانِي الْغَشْيُ فَجَعَلْتُ أَصُبُّ عَلَى رَأْسِي الْمَاءَ فَحَمِدَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَا مِنْ شَيْءٍ لَمْ أَكُنْ أُرِيتُهُ إِلَّا رَأَيْتُهُ فِي مَقَامِي حَتَّى الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَأُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي قُبُورِكُمْ مِثْلَ أَوْ قَرِيبَ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ يُقَالُ مَا عِلْمُكَ بِهَذَا الرَّجُلِ فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ أَوْ الْمُوقِنُ لَا أَدْرِي بِأَيِّهِمَا قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ هُوَ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى فَأَجَبْنَا وَاتَّبَعْنَا هُوَ مُحَمَّدٌ ثَلَاثًا فَيُقَالُ نَمْ صَالِحًا قَدْ عَلِمْنَا إِنْ كُنْتَ لَمُوقِنًا بِهِ وَأَمَّا الْمُنَافِقُ أَوْ الْمُرْتَابُ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا فَقُلْتُهُ
84. Telah
menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il berkata,
Telah menceritakan kepada kami Wuhaib
berkata, Telah menceritakan
kepada kami Hisyam
dari Fatimah dari
Asma' berkata: Aku menemui Aisyah saat
dia sedang shalat. Setelah itu aku
tanyakan kepadanya: "Apa yang
sedang dilakukan orang-orang?" Aisyah
memberi isyarat ke
langit. Ternyata orang-orang sedang melaksanakan shalat (gerhana matahari).
Maka Aisyah berkata: "Maha suci Allah".
Aku tanyakan lagi:
"Satu tanda saja?"
Lalu dia memberi
isyarat dengan kepalanya, maksudnya
mengangguk tanda mengiyakan.
Maka akupun ikut
shalat namun timbul perasaan
yang membingungkanku, hingga
aku siram kepalaku
dengan air. Dalam khutbahnya, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam
memuji Allah dan
mensucikan-Nya, lalu bersabda: "Tidak
ada sesuatu yang
belum diperlihatkan kepadaku,
kecuali aku sudah melihatnya dari
tempatku ini hingga
surga dan neraka,
lalu diwahyukan kepadaku:
bahwa
kalian
akan terkena fitnah dalam kubur kalian seperti -atau hampir berupa- fitnah -yang aku sendiri tidak
tahu apa yang
diucapkan Asma' diantaranya
adalah fitnah Al
Masihud dajjal-; "akan ditanyakan
kepada seseorang (didalam
kuburnya); "Apa yang
kamu ketahui tentang laki-laki ini?" Adapun orang beriman atau orang yang
yakin, -Asma' kurang
pasti mana yang dimaksud
diantara keduanya- akan
menjawab: 'Dia adalah
Muhammad Rasulullah telah datang kepada kami membawa penjelasan
dan petunjuk. Maka kami sambut dan kami ikuti. Dia adalah Muhammad, '
diucapkannya tiga kali. Maka kepada orang itu dikatakan: 'Tidurlah dengan tenang,
sungguh kami telah
mengetahui bahwa kamu
adalah orang yang
yakin'. Adapun orang Munafiq
atau orang yang
ragu, -Asma' kurang
pasti mana yang
dimaksud diantara keduanya-, akan
menjawab; "aku tidak
tahu siapa dia,
aku mendengar manusia membicarakan sesuatu maka akupun
mengatakannya".
0 komentar:
Posting Komentar