Kitab: Shalat
Hadist Islam - Bab: Dalam berapa lembar pakaian seharusnya wanita
melaksanakan shalat?
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ لَقَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الْفَجْرَ فَيَشْهَدُ مَعَهُ نِسَاءٌ مِنْ الْمُؤْمِنَاتِ مُتَلَفِّعَاتٍ فِي مُرُوطِهِنَّ ثُمَّ يَرْجِعْنَ إِلَى بُيُوتِهِنَّ مَا يَعْرِفُهُنَّ أَحَدٌ
359. Telah menceritakan
kepada kami Abu
Al Yaman berkata,
telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az
Zuhri berkata, telah
mengabarkan kepadaku 'Urwah
bahwa 'Aisyah berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam shalat
fajar dan ikut juga
wanita-wanita Mu'minat yang wajahnya
tertutup dengan kerudung,
kemudian kembali ke
rumah mereka masing-masing tanpa
diketahui oleh seorangpun."
Bab: Jika seseorang
shalat dengan pakaian yang
ada gambanya lalu
dia memperhatikan gambar tersebut
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي خَمِيصَةٍ لَهَا أَعْلَامٌ فَنَظَرَ إِلَى أَعْلَامِهَا نَظْرَةً فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ اذْهَبُوا بِخَمِيصَتِي هَذِهِ إِلَى أَبِي جَهْمٍ وَأْتُونِي بِأَنْبِجَانِيَّةِ أَبِي جَهْمٍ فَإِنَّهَا أَلْهَتْنِي آنِفًا عَنْ صَلَاتِي وَقَالَ هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْتُ أَنْظُرُ إِلَى عَلَمِهَا وَأَنَا فِي الصَّلَاةِ فَأَخَافُ أَنْ تَفْتِنَنِي
360. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus berkata,
telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd berkata, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Syihab dari 'Urwah dari'Aisyah
bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam shalat
di atas kain
yang bergambar. Lalu beliau
melihat kepada gambar
tersebut. Selesai shalat
beliau berkata: "Pergilah dengan membawa kain
ini kepada Abu
Jahm dan gantilah
dengan pakaian polos
dari Abu Jahm.
Sungguh kain ini tadi telah mengganggu shalatku."
Hisyam bin 'Urwah berkata dari Bapaknya dari
'Aisyah berkata, "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Aku melihat pada gambarnya dan aku khawatir gambar itu
menggangguku."
Bab: Jika seseorang
shalat d engan pakaian yang ada salibnya
atau gambar, apakah dapat merusak shalatnya?.Apa yang
terlarang b erkaitan masalah ini?
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ كَانَ قِرَامٌ لِعَائِشَةَ سَتَرَتْ بِهِ جَانِبَ بَيْتِهَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمِيطِي عَنَّا قِرَامَكِ هَذَا فَإِنَّهُ لَا تَزَالُ تَصَاوِيرُهُ تَعْرِضُ فِي صَلَاتِي
361. Telah menceritakan
kepada kami Abu
Ma'mar 'Abdullah bin
'Amru berkata, telah menceritakan kepada
kami 'Abdul Warits
berkata, telah menceritakan
kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas bin Malik,
bahwa kain tipis milik 'Aisyah digunakan untuk gorden, Nabi shallallahu
'alaihi wasallam lalu
bersabda:
"Singkirkanlah kain ini
dari kita, karena gambar-bambarnya selalu menggangguku
dalam shalatku."
Bab: Shalat mengenakan baju luar yang terbuat dari sutera
lalu menanggalkannya
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ أُهْدِيَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرُّوجُ حَرِيرٍ فَلَبِسَهُ فَصَلَّى فِيهِ ثُمَّ انْصَرَفَ فَنَزَعَهُ نَزْعًا شَدِيدًا كَالْكَارِهِ لَهُ وَقَالَ لَا يَنْبَغِي هَذَا لِلْمُتَّقِينَ
362. Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
Yusuf telah menceritakan kepada
kami Al Laits dari
Yazid bin Abu
Habib dari Abu
Al Khair dari
'Uqbah bin 'Amir
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam diberi hadiah
berupa kain yang
terbuat dari sutra,
lalu beliau memakainya dan
shalat. Setelah selesai, beliau menyingkirkannya dengan keras seakan tidak suka,
beliau bersabda: "Ini tidak patut bagi orang yang bertakwa."
Bab: Shalat mengenakan b aju berwarna merah
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ عَوْنِ بْنِ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قُبَّةٍ حَمْرَاءَ مِنْ أَدَمٍ وَرَأَيْتُ بِلَالًا أَخَذَ وَضُوءَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَأَيْتُ النَّاسَ يَبْتَدِرُونَ ذَاكَ الْوَضُوءَ فَمَنْ أَصَابَ مِنْهُ شَيْئًا تَمَسَّحَ بِهِ وَمَنْ لَمْ يُصِبْ مِنْهُ شَيْئًا أَخَذَ مِنْ بَلَلِ يَدِ صَاحِبِهِ ثُمَّ رَأَيْتُ بِلَالًا أَخَذَ عَنَزَةً فَرَكَزَهَا وَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حُلَّةٍ حَمْرَاءَ مُشَمِّرًا صَلَّى إِلَى الْعَنَزَةِ بِالنَّاسِ رَكْعَتَيْنِ وَرَأَيْتُ النَّاسَ وَالدَّوَابَّ يَمُرُّونَ مِنْ بَيْنِ يَدَيْ الْعَنَزَةِ
363. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ar'arah berkata, telah menceritakan kepadaku 'Umar
bin Abu Za'idah
dari 'Aun bin
Abu Juhaifah dari
Bapaknya berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berada dalam kemah merah yang terbuat dari kulit yang disamak. Dan aku lihat Bilal
mengambilkan air wudlu untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
dan aku lihat
orang-orang saling berebut
air tersebut. Orang
yang mendapatkanya maka ia
langsung mengusapkannya, dan
bagi yang tidak
maka ia mengambilnya dari
dari tangan temannya
yang basah. Kemudian
aku lihat Bilal
mengambil tombak kecil dan
menancapkannya di tanah,
lalu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam keluar dengan mengenakan pakaian merah
menghadap ke arah tombak kecil dan memimpin orang- orang shalat
sebanyak dua raka'at. Dan
aku lihat orang-orang
dan hewan berlalu melewati depan tombak tersebut."
Baca : Hadist Shahih Bukhari Bab Shalat Arab dan Artinya Bagian 2
Baca : Hadist Shahih Bukhari Bab Shalat Arab dan Artinya Bagian 2
Bab: Shalat di atap, di atas mimpar dan atau di atas kayu
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو حَازِمٍ قَالَ سَأَلُوا سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ مِنْ أَيِّ شَيْءٍ الْمِنْبَرُ فَقَالَ مَا بَقِيَ بِالنَّاسِ أَعْلَمُ مِنِّي هُوَ مِنْ أَثْلِ الْغَابَةِ عَمِلَهُ فُلَانٌ مَوْلَى فُلَانَةَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَامَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ عُمِلَ وَوُضِعَ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ كَبَّرَ وَقَامَ النَّاسُ خَلْفَهُ فَقَرَأَ وَرَكَعَ وَرَكَعَ النَّاسُ خَلْفَهُ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ ثُمَّ رَجَعَ الْقَهْقَرَى فَسَجَدَ عَلَى الْأَرْضِ ثُمَّ عَادَ إِلَى الْمِنْبَرِ ثُمَّ رَكَعَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ ثُمَّ رَجَعَ الْقَهْقَرَى حَتَّى سَجَدَ بِالْأَرْضِ فَهَذَا شَأْنُهُ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ عَلِيُّ بْنُ الْمَدِينِيِّ سَأَلَنِي أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ رَحِمَهُ اللَّهُ عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ قَالَ فَإِنَّمَا أَرَدْتُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَعْلَى مِنْ النَّاسِ فَلَا بَأْسَ أَنْ يَكُونَ الْإِمَامُ أَعْلَى مِنْ النَّاسِ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ فَقُلْتُ إِنَّ سُفْيَانَ بْنَ عُيَيْنَةَ كَانَ يُسْأَلُ عَنْ هَذَا كَثِيرًا فَلَمْ تَسْمَعْهُ مِنْهُ قَالَ لَا
364. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan berkata,
telah menceritakan kepada
kami Abu Hazim
berkata, "Orang-orang bertanya kepada
Sahal bin Sa'd
tentang terbuat dari
apa mimbar Rasulullah?
Maka dia berkata, "Tidak ada
seorangpun yang masih hidup dari para sahabat yang
lebih mengetahui masalah ini selain
aku. Mimbar itu
terbuat dari batang
pohon hutan yang
tak berduri, mimbar itu
dibuat oleh seorang budak
wanita untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika selesai
dibuat dan diletakkan,
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berdiri pada mimbar
tersebut menghadap kiblat.
Beliau bertakbir dan orang-orang
pun ikut shalat dibelakangnya, beliau
lalu membaca surat
lalu rukuk, dan
orang-orang pun ikut
rukuk di
belakangnya.
Kemudian beliau mengangkat
kepalanya, lalu mundur ke
belakang turun dan sujud
di atas tanah.
Kemudian beliau kembali
ke atas mimbar
dan rukuk, kemudian mengangkat kepalnya
lalu turun kembali
ke tanah pada
posisi sebelumnya dan
sujud di tanah. Itulah keberadaan
mimbar." Abu 'Abdullah berkata, 'Ali Al Madini berkata, Ahmad bin Hambal rahimahullah
bertanya kepadaku tentang
hadits ini. Ia
katakan, "Yang aku maksudkan
bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam posisinya
lebih tinggi daripada
orang- orang. Maka tidak
mengapa seorang imam
posisinya lebih tinggi
daripada Makmum berdasarkan hadits
ini." Sahl bin Sa'd berkata,
"Aku katakan, "Sesungguhnya Sufyan
bin 'Uyainah sering ditanya
tentang masalah ini,
'Apakah kamu tidak
pernah mendengarnya? ' Ahmad bin Hambal rahimahullah menjawab,
"Tidak."
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ أَخْبَرَنَا حُمَيْدٌ الطَّوِيلُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَقَطَ عَنْ فَرَسِهِ فَجُحِشَتْ سَاقُهُ أَوْ كَتِفُهُ وَآلَى مِنْ نِسَائِهِ شَهْرًا فَجَلَسَ فِي مَشْرُبَةٍ لَهُ دَرَجَتُهَا مِنْ جُذُوعٍ فَأَتَاهُ أَصْحَابُهُ يَعُودُونَهُ فَصَلَّى بِهِمْ جَالِسًا وَهُمْ قِيَامٌ فَلَمَّا سَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا وَإِنْ صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا وَنَزَلَ لِتِسْعٍ وَعِشْرِينَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ آلَيْتَ شَهْرًا فَقَالَ إِنَّ الشَّهْرَ تِسْعٌ وَعِشْرُونَ
365. Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin
'Abdurrahim berkata, telah menceritakan kepada
kami Yazid bin
Harun berkata, telah
mengabarkan kepada kami Humaid Ath Thawil dari Anas bin Malik,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah terjatuh dari
kudanya hingga mengakibatkan
betisnya atau bahunya
terluka. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjauhi isteri-isterinya selama
sebulan. Beliau lalu
duduk di ruangan yang
agak tinggi yang
tangganya terbuat dari
kayu. Para sahabatnya
lalu mengunjunginya, Beliau lalu
shalat mengimami mereka
dengan duduk sedangkan
para sahabatnya shalat dengan
berdiri. Setelah salam,
beliau bersabda: "Sesungguhnya dijadikannya imam
itu untuk diikuti.
Jika imam bertakbir
maka takbirlah kalian,
jika rukuk maka rukuklah kalian,
jika sujud maka sujudlah kalian, dan jika ia shalat dengan berdiri maka shalatlah
kalian dengan berdiri." Kemudian
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam turun kembali setelah dua puluh sembilan hari. Mereka pun
berkata, "Wahai Rasulullah, bukankan engkau mengasingkan diri
selama satu bulan?
Beliau menjawab: "Satu
bulan itu dua
puluh sembailan hari."
Bab: Jika orang yang shalat ketika sujud pakaiannya
menyentuh istrinya
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ عَنْ خَالِدٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ الشَّيْبَانِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَدَّادٍ عَنْ مَيْمُونَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَأَنَا حِذَاءَهُ وَأَنَا حَائِضٌ وَرُبَّمَا أَصَابَنِي ثَوْبُهُ إِذَا سَجَدَ قَالَتْ وَكَانَ يُصَلِّي عَلَى الْخُمْرَةِ
366. Telah menceritakan
kepada kami Musaddad
dari Khalid berkata,
telah menceritakan kepada kami
Sulaiman Asy Syaibani
dari 'Abdullah bin
Syidad dari Maimunah
ia berkata, "Pernah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
shalat sementara aku berada di
sampingnya, dan saat itu aku sedang haid. Dan setiapkali beliau sujud,
pakaian beliau mengenai aku. Dan beliau shalat di atas tikar kecil."
Bab: Shalat di atas
tikar
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ جَدَّتَهُ مُلَيْكَةَ دَعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِطَعَامٍ صَنَعَتْهُ لَهُ فَأَكَلَ مِنْهُ ثُمَّ قَالَ قُومُوا فَلِأُصَلِّ لَكُمْ قَالَ أَنَسٌ فَقُمْتُ إِلَى حَصِيرٍ لَنَا قَدْ اسْوَدَّ مِنْ طُولِ مَا لُبِسَ فَنَضَحْتُهُ بِمَاءٍ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَفَفْتُ وَالْيَتِيمَ وَرَاءَهُ وَالْعَجُوزُ مِنْ وَرَائِنَا فَصَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ انْصَرَفَ
367. Telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah
bin Yusuf berkata,
telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ishaq
bin 'Abdullah bin
Abu Thalhah dari
Anas bin Malik
bahwa neneknya, Mulaikah,
mengundang Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk menghadiri hidangan yang
ia masak untuk
beliau. Beliau kemudian
menyantap makanan tersebut kemudian bersabda:
"Berdirilah, aku akan
pimpin kalian shalat."
Anas berkata, "Maka
aku berdiri di tikar
milik kami yang
sudah lusuh dan
hitam akibat sering
digunakan. Aku lalu memercikinya dengan air, kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri diatasnya. Aku dan seorang anak yatim
lalu membuat barisan di belakang
beliau, sementara orang tua (nenek) berdiri
di belakang kami.
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu shalat memimpim kami sebanyak dua rakaat lalu
pergi."
0 komentar:
Posting Komentar