Menetap di dalam
masjid dengan niatan mendekatkan diri ini kepada Alloh atau yang sering disebut
dengan I’tikaf ini merupakan amalan yang sangat baik untuk kita lakukan.
Menurut Ibnul Qayyim yang menyebutkan bahwa ada tujuan yang disyariatkan dari
i’tikaf itu sendiri adalah supaya hati kita lebih tenang dan mencintai Allah
SWT dengan cara berdzikir dan juga mendapatkan ketenangan hati yang sepenuhnya
hanyalah milik Allah SWT. Tata
cara dan niat i'tikaf di masjid
harus Anda pahami, agar di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, kita akan
semakin dekat dengan Sang Maha Agung yang memiliki seluruh kehidupan ini.
Tata Cara I'tikaf
Kita sudah memasuki bulan suci Ramadhan, sudah saatnya kita
membersihkan diri dan hati dari perbuatan tercela serta semakin mendekatkan
diri kita kepada-Nya. Niatkanlah nanti di sepuluh hari terakhir di bulan suci
untuk dapat beri’tikaf di masjid secara kusyuk. Berikut ini merupakan tata cara dan niat i'tikaf di masjid yang benar serta perlu Anda semua ketahui :
- Selalu hadirkan lantunan lantunan keagungan Allah SWT di dalam hati supaya niat i’tikaf akan terus terjaga di dalam hati
- Usahakan untuk mengurangi perbuatan yang mubah seperti, minum, makan, tidur, berbicara yang tidak perlu, dan hal lain lainnya yang biasanya dilakukan di luar masjid.
- Menyibukkan diri dengan amalan amalan sehingga akan tercapai i’tikaf
- Memelihara kebersihan tempat i’tokaf dan diri serta turut dalam menjaga ketertiban dari i’tikaf itu sendiri
- Menjauhi perbuatan yang dapat merusak niat dan amalann i’tikaf, temasuk dalam materi perbincangan mengenai materi seperti, kekayaan, jual beli, dan lain sebagainya
- Jangan sampai melalaikan kewajiban seperti menafkahi keluarga, menolong seseorang yang membutuhkan serta terancam jiwanya, dan masih banyak lagi lainnya.
Doa niat i’tikaf
نَوَيْتُ اَنْ اِعْتِكَفَ فِى
هَذَا المَسْجِدِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Artinya: Saya berniat I'tikaf di mesjid, sunat karena Allah ta’ala.
Di dalam Al Qur’an yang tepatnya pada surah Al-Baqarah (187)
yang telah dijelaskan bahwa i’tikaf itu sendiri harus dilakukan di dalam
masjid. Beberapa pendapat mengenai tempat yang diperbolehkan untuk dijadikan
i’tikaf sangat beragam. Mulai dari pendapat ulama bahwa masjid yang dapat
digunakan sebagai salah satu tata cara dan niat
i'tikaf di masjid adalah harus masjid jami’ dan ada pula yang
bukan. Yang paling baik untuk sebagian ulama adalah lebih utama untuk
menggunakan masjid jami’ atau dimana terdapat dilaksanakannya Sholat Jum’at.
Namun beberapa pendapat juga membolehkan untuk menggunakan masjid yang biasa.
Syariat I'tikaf
dinyatakan dalam Alquran, hadits dan perbuatan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam serta para sahabat.
Dalam surat Al
Baqarah ayat125 Allah Ta'ala berfirman,
أَن طَهِّرَا
بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
"…Bersihkan
rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang
sujud." (QS. Albaqarah: 125)
Aisyah radhiallahu
anha berkata,
أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ
الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ
أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ - متفق عليه
"Sesungguhnya
Nabi shallallahu alaihi wa sallam melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir
Ramadan hingga beliau wafat. Kemudian para isterinya melakukan I'tikaf
sesudahnya." (Muttafaq alaih).
Adapun
syarat syarat yang menjadi tata cara dan niat
i'tikaf di masjid yang benar, yaitu.
- Orang yang melaksanakan i’tikaf adalah seorang muslim atau beragama islam
- Orang yang melaksanakan i’tikaf sudah baligh baik itu laki laki maupun wanita
- Tempat i’ktikaf yaitu di masjid, baik itu masjid biasa ataupun masjid jami’
- Adanya niat i’tikaf di dalam hati
- Orang yang menjalankan i’tikah tidak memiliki syarat berpuasa, atau dengan kata lainnya adalah orang yang tidak berpuasa juga boleh melakukannya.
Selain
syarat syarat seperti di atas mengenai tata cara
dan niat i'tikaf di masjid, ada juga amalan
amalan yang harus Anda ketahui dalam melaksanakan i’tikaf ini. Beberapa amalan
tersebut adalah :
- Tadarus dan juga membaca Al-Qur’an
- Mlaksanakan amalan amalan sholat sunnah, antara lain seperti tahiyatul masjid dan sebagainya
- Membaca buku buku yang berkaitan dengan agama Islam
- Dzikir serta membaca doa doa kepada Alloh SWT
Dari semua amalan amalan seperti di atas, sangat baik untuk
Anda lakukan selama 10 hari menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan. Tata cara dan niat i'tikaf di masjid yang benar tentunya akan membuat amalan kita tentang i’tikaf
bertambah baik lagi. Berbodong bondong dalam melaksanakan kebaikan tentunya
diwajibkan untuk kita umat muslim. Mengingat Allah SWT terutama di bulan yang
suci akan mendapatkan ganjaran amal yang berlipat lipat. Semakin kita khusyuk
maka insyaAlloh i’tikaf kita diterima oleh Alloh SWT. Adapun niat untuk
menjalankan i’tikaf adalah “Saya niat (melaksanakan) i’tikaf di masjid, sunnah
karena Allah Ta’ala”.
Waktu pelaksanaan i’tikaf tidak harus selama 10 hari berturut
turut sebelum bulan suci Ramadhan selesai. Namun sepuluh hari tersebut
merupakan hari yang paling baik untuk kita dapat menjalankan i’tikaf itu
sendiri. Banyak ulama yang juga mendebatkan ini, namun intinya adalah mengenai
kebaikan. Menurut pendapat imam Maliki, i’tikaf sebaiknya dilakukan minimal
sehari dan semalam. Berbeda dengan pendapat imam Hanafi bahwa i’tikah dapat
dilakukan pada waktu tertentu saja seperti hanya 2 hingga 3 jam saja. Dengan
melihat beberapa pendapat tersebut kita dapat menyesuaikan mana waktu yang
paling baik untuk diri kita tanpa melupakan kewajiban terhadap keluarga. Semoga
artikel mengenai tata cara dan niat i'tikaf di masjid ini dapat bermanfaat untuk kita semua serta menambah
kecintaan kita kepada Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar