Kitab: Tayamum
Hadist Islam - Bab: Tanah yang
bersih cukup sebagai
sarana bersuci bagi
Kaum Muslimin sebagai pengganti air
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَوْفٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ عَنْ عِمْرَانَ قَالَ كُنَّا فِي سَفَرٍ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِنَّا أَسْرَيْنَا حَتَّى كُنَّا فِي آخِرِ اللَّيْلِ وَقَعْنَا وَقْعَةً وَلَا وَقْعَةَ أَحْلَى عِنْدَ الْمُسَافِرِ مِنْهَا فَمَا أَيْقَظَنَا إِلَّا حَرُّ الشَّمْسِ وَكَانَ أَوَّلَ مَنْ اسْتَيْقَظَ فُلَانٌ ثُمَّ فُلَانٌ ثُمَّ فُلَانٌ يُسَمِّيهِمْ أَبُو رَجَاءٍ فَنَسِيَ عَوْفٌ ثُمَّ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ الرَّابِعُ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا نَامَ لَمْ يُوقَظْ حَتَّى يَكُونَ هُوَ يَسْتَيْقِظُ لِأَنَّا لَا نَدْرِي مَا يَحْدُثُ لَهُ فِي نَوْمِهِ فَلَمَّا اسْتَيْقَظَ عُمَرُ وَرَأَى مَا أَصَابَ النَّاسَ وَكَانَ رَجُلًا جَلِيدًا فَكَبَّرَ وَرَفَعَ صَوْتَهُ بِالتَّكْبِيرِ فَمَا زَالَ يُكَبِّرُ وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالتَّكْبِيرِ حَتَّى اسْتَيْقَظَ بِصَوْتِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا اسْتَيْقَظَ شَكَوْا إِلَيْهِ الَّذِي أَصَابَهُمْ قَالَ لَا ضَيْرَ أَوْ لَا يَضِيرُ ارْتَحِلُوا فَارْتَحَلَ فَسَارَ غَيْرَ بَعِيدٍ ثُمَّ نَزَلَ فَدَعَا بِالْوَضُوءِ فَتَوَضَّأَ وَنُودِيَ بِالصَّلَاةِ فَصَلَّى بِالنَّاس فَلَمَّا انْفَتَلَ مِنْ صَلَاتِهِ إِذَا هُوَ بِرَجُلٍ مُعْتَزِلٍ لَمْ يُصَلِّ مَعَ الْقَوْمِ قَالَ مَا مَنَعَكَ يَا فُلَانُ أَنْ تُصَلِّيَ مَعَ الْقَوْمِ قَالَ أَصَابَتْنِي جَنَابَةٌ وَلَا مَاءَ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّعِيدِ فَإِنَّهُ يَكْفِيكَ ثُمَّ سَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاشْتَكَى إِلَيْهِ النَّاسُ مِنْ الْعَطَشِ فَنَزَلَ فَدَعَا فُلَانًا كَانَ يُسَمِّيهِ أَبُو رَجَاءٍ نَسِيَهُ عَوْفٌ وَدَعَا عَلِيًّا فَقَالَ اذْهَبَا فَابْتَغِيَا الْمَاءَ فَانْطَلَقَا فَتَلَقَّيَا امْرَأَةً بَيْنَ مَزَادَتَيْنِ أَوْ سَطِيحَتَيْنِ مِنْ مَاءٍ عَلَى بَعِيرٍ لَهَا فَقَالَا لَهَا أَيْنَ الْمَاءُ قَالَتْ عَهْدِي بِالْمَاءِ أَمْسِ هَذِهِ السَّاعَةَ وَنَفَرُنَا خُلُوفًا قَالَا لَهَا انْطَلِقِي إِذًا قَالَتْ إِلَى أَيْنَ قَالَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ الَّذِي يُقَالُ لَهُ الصَّابِئُ قَالَا هُوَ الَّذِي تَعْنِينَ فَانْطَلِقِي فَجَاءَا بِهَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَدَّثَاهُ الْحَدِيثَ قَالَ فَاسْتَنْزَلُوهَا عَنْ بَعِيرِهَا وَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِنَاءٍ فَفَرَّغَ فِيهِ مِنْ أَفْوَاهِ الْمَزَادَتَيْنِ أَوْ سَطِيحَتَيْنِ وَأَوْكَأَ أَفْوَاهَهُمَا وَأَطْلَقَ الْعَزَالِيَ وَنُودِيَ فِي النَّاسِ اسْقُوا وَاسْتَقُوا فَسَقَى مَنْ شَاءَ وَاسْتَقَى مَنْ شَاءَ وَكَانَ آخِرُ ذَاكَ أَنْ أَعْطَى الَّذِي أَصَابَتْهُ الْجَنَابَةُ إِنَاءً مِنْ مَاءٍ قَالَ اذْهَبْ فَأَفْرِغْهُ عَلَيْكَ وَهِيَ قَائِمَةٌ تَنْظُرُ إِلَى مَا يُفْعَلُ بِمَائِهَا وَايْمُ اللَّهِ لَقَدْ أُقْلِعَ عَنْهَا وَإِنَّهُ لَيُخَيَّلُ إِلَيْنَا أَنَّهَا أَشَدُّ مِلْأَةً مِنْهَا حِينَ ابْتَدَأَ فِيهَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اجْمَعُوا لَهَا فَجَمَعُوا لَهَا مِنْ بَيْنِ عَجْوَةٍ وَدَقِيقَةٍ وَسَوِيقَةٍ حَتَّى جَمَعُوا لَهَا طَعَامًا فَجَعَلُوهَا فِي ثَوْبٍ وَحَمَلُوهَا عَلَى بَعِيرِهَا وَوَضَعُوا الثَّوْبَ بَيْنَ يَدَيْهَا قَالَ لَهَا تَعْلَمِينَ مَا رَزِئْنَا مِنْ مَائِكِ شَيْئًا وَلَكِنَّ اللَّهَ هُوَ الَّذِي أَسْقَانَا فَأَتَتْ أَهْلَهَا وَقَدْ احْتَبَسَتْ عَنْهُمْ قَالُوا مَا حَبَسَكِ يَا فُلَانَةُ قَالَتْ الْعَجَبُ لَقِيَنِي رَجُلَانِ فَذَهَبَا بِي إِلَى هَذَا الَّذِي يُقَالُ لَهُ الصَّابِئُ فَفَعَلَ كَذَا وَكَذَا فَوَاللَّهِ إِنَّهُ لَأَسْحَرُ النَّاسِ مِنْ بَيْنِ هَذِهِ وَهَذِهِ وَقَالَتْ بِإِصْبَعَيْهَا الْوُسْطَى وَالسَّبَّابَةِ فَرَفَعَتْهُمَا إِلَى السَّمَاءِ تَعْنِي السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ أَوْ إِنَّهُ لَرَسُولُ اللَّهِ حَقًّا فَكَانَ الْمُسْلِمُونَ بَعْدَ ذَلِكَ يُغِيرُونَ عَلَى مَنْ حَوْلَهَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ وَلَا يُصِيبُونَ الصِّرْمَ الَّذِي هِيَ مِنْهُ فَقَالَتْ يَوْمًا لِقَوْمِهَا مَا أُرَى أَنَّ هَؤُلَاءِ الْقَوْمَ يَدْعُونَكُمْ عَمْدًا فَهَلْ لَكُمْ فِي الْإِسْلَامِ فَأَطَاعُوهَا فَدَخَلُوا فِي الْإِسْلَامِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ صَبَأَ خَرَجَ مِنْ دِينٍ إِلَى غَيْرِهِ وَقَالَ أَبُو الْعَالِيَةِ { الصَّابِئِينَ } فِرْقَةٌ مِنْ أَهْلِ الكِتَابِ يَقْرَءُونَ الزَّبُورَ
331. Telah menceritakan
kepada kami Musaddad
berkata, telah menceritakan
kepadaku Yahya bin Sa'id berkata, telah menceritakan
kepada kami 'Auf berkata,
telah menceritakan kepada
kami Abu
Raja' dari 'Imran berkata,
"Kami pernah dalam suatu perjalanan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
kami berjalan di waktu malam hingga ketika sampai di akhir malam kami tidur,
dan tidak ada tidur yang paling enak (nyenyak) bagi musafir melebihi yang kami
alami. Hingga tidak ada
yang membangunkan kami
kecuali panas sinar matahari.
Dan orang yang pertama
kali bangun adalah
si fulan, lalu
si fulan, lalu seseorang yang
Abu 'Auf mengenalnya namun
akhirnya lupa. Dan 'Umar bin Al
Khaththab adalah orang keempat saat bangun,
Sedangkan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bila
tidur tidak ada
yang membangunkannya hingga beliau
bangun sendiri, karena
kami tidak tahu
apa yang terjadi pada
beliau dalam tidurnya.
Ketika 'Umar bangun
dan melihat apa
yang terjadi di
tengah banyak orang (yang
kesiangan) -dan 'Umar
adalah seorang yang
tegar penuh keshabaran-, maka ia
bertakbir dengan mengeraskan
suaranya dan terus
saja bertakbir dengan
keras hingga Nabi shallallahu
'alaihi wasallam terbangun
akibat kerasnya suara
takbir 'Umar. Tatkala beliau bangun, orang-orang mengadukan peristiwa yang mereka alami. Maka beliau bersabda: "Tidak
masalah, atau tidak
apa dan lanjutkanlah
perjalanan." Maka beliau meneruskan perjalanan
dan setelah beberapa
jarak yang tidak
jauh beliau berhenti
lalu meminta segayung air
untuk wudlu, beliau lalu
berwudlu kemudian menyeru
untuk shalat. Maka beliau
shalat bersama orang
banyak. Setelah beliau
selesai melaksanakan shalatnya,
didapatinya ada seorang
yang memisahkan diri
tidak ikut shalat
bersama orang banyak. Maka
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya: "Wahai
Fulan, apa yang
menghalangimu untuk shalat
bersama orang banyak?"
Orang itu menjawab,
"Aku lagi junub,
sementara air tidak ada."
Beliau lantas menjelaskan:
"Kamu cukup menggunakan
debu." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melanjutkan perjalanan
hingga akhirnya orang-orang
mengadu kepada beliau bahwa
mereka kehausan. Maka
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam meminta seseorang yang
bernama Abu Raja'
-namun 'Auf lupa-
dan 'Ali seraya
memerintahkan keduanya:
"Pergilah kalian berdua
dan carilah air."
Maka keduanya berangkat
hingga berjumpa dengan seorang
wanita yang membawa
kantung-kantung berisi air
dengan untanya. Maka keduanya
bertanya kepadanya, "Dimana
ada air?" Wanita
itu menjawab, "Terakhir aku lihat air
di (daerah) ini adalah waktu sekarang ini. dan perjalanan kami ini juga dalam rangka
mencari air." Lalu
keduanya berkata, "Kalau
begitu pergilah". Wanita
itu bertanya, "Kalian mau kemana?"
Keduanya menjawab, "Menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam." Wanita itu bertanya, "Kepada orang yang dianggap telah
keluar dari agama (Shabi'i)?"
Keduanya menjawab, "Ya
dialah yang kamu
maksud." Kemudian kedua
sahabat Nabi itu pergi bersama wanita tersebut menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Keduanya kemudian
menceritakan peritiwa yang
baru saja dialami.
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam lalu bersabda: "Turunkanlah dia
dari untanya." Kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam meminta bejana air, beliau lalu menuangkan di mulut
kantung-kantung air (milik wanita itu), beliau
lepas ikatan kantung-kantung air
tersebut seraya berseru
kepada orang banyak: "Ambillah air dan minumlah
sesuka kalian!" Maka orang-orang memberi minum (tunggangan mereka) dan
meminum sesuka mereka.
Dan akhir, beliau
memberi seember air
kepada orang yang tadi terkena
janabah. Beliau lalu berkata kepadanya:
"Pergi dan mandilah." Dans ambil
berdiri wanita tersebut
mengamati apa yang
diperbuat terhadap air
kepunyaannya. Demi Allah, kejadian tadi telah membuatnya terperanjat dan
juga kami, kami saksikan airnya bertambah
banyak dibanding saat
yang pertama. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam
lalu bersabda:
"Berkumpulkan (makanan) untuknya." Maka
orang-orang pun mengumpulkan makanan berupa kurma, tepung,
sawiq (campuran antara susu dengan tepung) untuk wanita tersebut. makanan
tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kain, mereka menaikka n wanita tersebut
di atas kendaraan dan meletakkan makanan
tersebut di depannya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata
kepada wanita tersebut: "Kamu mengetahui bahwa kami tidak mengurangi
sedikitpun air milikmu,
tetapi Allah yang
telah memberi minum
kepada kami." Wanita tersebut
kemudian pulang menemui
keluarganya, mereka lalu
bertanya, "Wahai
fulanah, apa yang
membuat kamu terlambat?" Wanita
tersebut menjawab, "Suatu keajaiban! Aku
bertemu dengan dua
orang laki-laki yang
kemudian membawaku bertemu dengan seorang
yang disebut Shabi'I,
lalu laki-laki itu
berbuat begini begini.
Demi Allah, dialah orang yang paling
menakjubkan (membuat kejadian
luar biasa) di antara yang ada
ini dan ini." Wanita
tersebut berkata sambil
memberi isyarat dengan
mengangkat jari tengah dan telunjuknya ke arah
langit, atau antara langit dan
bumi. Maksudnya bersaksi bahwa
dia adalah Utusan Allah
yang haq. Sejak
saat itu Kaum
Muslimin selalu melindungi
wanita tersebut dari Kaum Musyrikin
dan tidaklah Kaum
Muslimin merusak rumah
atau kediaman wanita tersebut.
Pada suatu hari
wanita itu berkata
kepada kaumnya, "Aku
tidak memandang bahwa kaum
tersebut membiarkan kalian dengan sengaja. Apakah kalian
mau masuk Islam?" Maka
kaumnya mentaatinya dan
masuk ke dalam
Islam." Abu 'Abdullah berkata, "Yang dimaksud dengan
Shabi'i adalah keluar dari suatu agama kepada agama lain." Sedangkan Abu'
'Aliyah berkata, "Ash-Shabi'un adalah
kelompok dari Ahlul
Kitab yang membaca Kitab
Zabur."
Bab: Jika seoran g
yang junub khawatir
atas dirinya menjadi
sakit, mati atau kehausan bila mandi, maka dia boleh
tayamum
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ غُنْدَرٌ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ قَالَ أَبُو مُوسَى لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ إِذَا لَمْ يَجِدْ الْمَاءَ لَا يُصَلِّي قَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَوْ رَخَّصْتُ لَهُمْ فِي هَذَا كَانَ إِذَا وَجَدَ أَحَدُهُمْ الْبَرْدَ قَالَ هَكَذَا يَعْنِي تَيَمَّمَ وَصَلَّى قَالَ قُلْتُ فَأَيْنَ قَوْلُ عَمَّارٍ لِعُمَرَ قَالَ إِنِّي لَمْ أَرَ عُمَرَ قَنِعَ بِقَوْلِ عَمَّارٍ
332. Telah menceritakan
kepada kami Bisyr bin
Khalid berkata; telah menceritakan
kepada kami Muhammad -Yaitu
Ghundar- telah mengabarkan
kepada kami Syu'bah
dari Sulaiman dari Abu
Wa'il berkata, Abu
Musa berkata kepada
'Abdullah bin Mas'ud,
"Jika seseorang tidak menemukan
air maka ia
boleh tidak shalat."
'Abdullah menjawab, "Jika
aku beri keringanan kepada mereka
dalam masalah ini, maka ketika salah
seorang mendapati musim dingin pasti
ia akan berkata
seperti ini 'yakni
Tayamum dan shalat'.
Abu Musa berkata, "Maka aku
katakan, "Kalau begitu
dimana kedudukan ucapan
'Ammar kepada 'Umar?
' 'Abdullah bin Mas'ud
menjawab: "Aku menganggap
bahwa 'Umar tidak
sepakat dengan pendapat '
Ammar."
حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ سَمِعْتُ شَقِيقَ بْنَ سَلَمَةَ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ عَبْدِ اللَّهِ وَأَبِي مُوسَى فَقَالَ لَهُ أَبُو مُوسَى أَرَأَيْتَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِذَا أَجْنَبَ فَلَمْ يَجِدْ مَاءً كَيْفَ يَصْنَعُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَا يُصَلِّي حَتَّى يَجِدَ الْمَاءَ فَقَالَ أَبُو مُوسَى فَكَيْفَ تَصْنَعُ بِقَوْلِ عَمَّارٍ حِينَ قَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَكْفِيكَ قَالَ أَلَمْ تَرَ عُمَرَ لَمْ يَقْنَعْ بِذَلِكَ فَقَالَ أَبُو مُوسَى فَدَعْنَا مِنْ قَوْلِ عَمَّارٍ كَيْفَ تَصْنَعُ بِهَذِهِ الْآيَةِ فَمَا دَرَى عَبْدُ اللَّهِ مَا يَقُولُ فَقَالَ إِنَّا لَوْ رَخَّصْنَا لَهُمْ فِي هَذَا لَأَوْشَكَ إِذَا بَرَدَ عَلَى أَحَدِهِمْ الْمَاءُ أَنْ يَدَعَهُ وَيَتَيَمَّمَ فَقُلْتُ لِشَقِيقٍ فَإِنَّمَا كَرِهَ عَبْدُ اللَّهِ لِهَذَا قَالَ نَعَمْ
333. Telah menceritakan kepada kami Umar bin
Hafsh berkata; telah
menceritakan kepada kami Bapakku
berkata; telah menceritakan kepada kami
Al A'masy berkata, aku mendengar Syaqiq bin
Salamah berkata; aku
pernah berada di
dekat 'Abdullah bin
Mas'ud dan Abu Musa,
Abu Musa lalu
berkata kepadanya, "Bagaimana pendapatmu
wahai Abu 'Abdurrahman bila
seseorang mengalami junub dan tidak mendapatkan
air. Apa yang harus ia
lakukan?" 'Abdullah menjawab, "Ia tidak boleh shalat hingga
mendapatkan air." Abu Musa berkata,
"Bagaimana engkau menyikapi
perkataan 'Ammar ketika
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata
kepadanya 'Cukup bagimu
begini'? 'Abdullah, "Apakah
kamu tidak tahu kalau
'Umar tidak menerima
pendapat tersebut?" Abu
Musa kembali berkata,
"Baik kita tinggalkan pendapat
'Umar! ' Tapi
bagaimana sikapmu dengan
ayat ini? '
'Abdullah tidak mengerti apa
yang harus ia
katakan, lalu ia
berkata, "Jika kami
beri keringanan mereka dalam
masalah ini, dikhawatirkan jika mereka merasa dingin dengan air, maka mereka tidak mau menggunakan
air dan akan
melakukan tayamum." Aku
berkata kepada Syaqiq, m 'Hanyasanya 'Abdullah tidak suka
adalah karena hal ini.' Ia menjawab, "Benar."
Bab: Tayamum dengan
sekali tepukan (menempelkan
kedua telapak tangan
pada debu)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا مَعَ عَبْدِ اللَّهِ وَأَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ فَقَالَ لَهُ أَبُو مُوسَى لَوْ أَنَّ رَجُلًا أَجْنَبَ فَلَمْ يَجِدْ الْمَاءَ شَهْرًا أَمَا كَانَ يَتَيَمَّمُ وَيُصَلِّي فَكَيْفَ تَصْنَعُونَ بِهَذِهِ الْآيَةِ فِي سُورَةِ الْمَائِدَةِ { فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا } فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَوْ رُخِّصَ لَهُمْ فِي هَذَا لَأَوْشَكُوا إِذَا بَرَدَ عَلَيْهِمْ الْمَاءُ أَنْ يَتَيَمَّمُوا الصَّعِيدَ قُلْتُ وَإِنَّمَا كَرِهْتُمْ هَذَا لِذَا قَالَ نَعَمْ فَقَالَ أَبُو مُوسَى أَلَمْ تَسْمَعْ قَوْلَ عَمَّارٍ لِعُمَرَ بَعَثَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ فَلَمْ أَجِد الْمَاءَ فَتَمَرَّغْتُ فِي الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَصْنَعَ هَكَذَا فَضَرَبَ بِكَفِّهِ ضَرْبَةً عَلَى الْأَرْضِ ثُمَّ نَفَضَهَا ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا ظَهْرَ كَفِّهِ بِشِمَالِهِ أَوْ ظَهْرَ شِمَالِهِ بِكَفِّهِ ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ أَفَلَمْ تَرَ عُمَرَ لَمْ يَقْنَعْ بِقَوْلِ عَمَّارٍ وَزَادَ يَعْلَى عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ وَأَبِي مُوسَى فَقَالَ أَبُو مُوسَى أَلَمْ تَسْمَعْ قَوْلَ عَمَّارٍ لِعُمَرَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَنِي أَنَا وَأَنْتَ فَأَجْنَبْتُ فَتَمَعَّكْتُ بِالصَّعِيدِ فَأَتَيْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْنَاهُ فَقَالَ إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ هَكَذَا وَمَسَحَ وَجْهَهُ وَكَفَّيْهِ وَاحِدَةً
334. Telah menceritakan
kepada kami Muhammad
bin Salam berkata;
telah mengabarkan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari
Al A'masy dari
Syaqiq ia berkata;
Aku pernah duduk bersama
'Abdullah bin Mas'ud dan Abu Musa Al Asy'ari. Lalu Abu Musa berkata
kepadanya, "Seandainya ada seseorang
mengalami junub dan tidak mendapatkan air selama satu bulan, apakah dia
bertayamum dan shalat? Dan bagaimana pendapatmu dengan
ayat ini di dalam Surah Al
Maidah ayat 6: '(Lalu
kamu tidak memperaleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang
baik (bersih) '? 'Abdullah, "Seandainya mereka
diberi keringanan dalam masalah ini,
bisa jadi nantinya
bila ada seseorang dari
mereka yang kedinginan
dengan air dia akan bertayamum dengan tanah."
Syaqiq bertanya, "Apakah
kalian tidak suka masalah
ini karena faktor itu?" Dia
menjawab, "Ya." Kemudian
Abu Musa berkata,
"Tidakkah kamu pernah mendengar ucapan
'Ammar kepada Umar, 'Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengutusku
dalam suatu urusan,
aku lalu junub
dan tidak mendapatkan air. Maka
aku pun berguling-guling di atas
tanah seperti berguling-gulingnya hewan.
Kemudian aku ceritakan hal
tersebut kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam,
lalu beliau bersabda:
"Sebenarnya cukup
buatmu bila kamu
melakukan begini." Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam
kemudian memukulkan telapak tangannya
ke permukaan tanah
dan mengibaskannya, lalu mengusap
punggung tangan kanannya
dengan telapak tangan
kirinya, atau punggung
telapak kirinya dengan telapak tangan kanannya, kemudian beliau
mengusap wajahnya." Abdullah berkata, "Apakah kamu
tidak tahu kalau
'Umar tidak menerima
pendapat 'Ammar?" Ya'la menambahkan dari
Al A'masy dari
Syaqiq, "Aku pernah
bersama 'Abdullah dan
Abu Musa. Abu Musa lalu
berkata, "Tidakkah kamu
mendengar perkataan 'Ammar
kepada 'Umar 'Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam
mengutus aku dan
kamu, lalu aku mengalami
junub dan aku
bergulingan di atas
tanah. Kemudian kita
temui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menceritakan hal
itu kepada beliau.
Beliau lalu bersabda: "Sebenarnya kamu cukup melakukan begini." Beliau lalu memukulkan telapak
tangannya ke tanah, lalu mengusap muka dan kedua telapak tangannya
sekali."
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا عَوْفٌ عَنْ أَبِي رَجَاءٍ قَالَ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ الْخُزَاعِيُّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَجُلًا مُعْتَزِلًا لَمْ يُصَلِّ فِي الْقَوْمِ فَقَالَ يَا فُلَانُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تُصَلِّيَ فِي الْقَوْمِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَصَابَتْنِي جَنَابَةٌ وَلَا مَاءَ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّعِيدِ فَإِنَّهُ يَكْفِيكَ
335. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan berkata,
telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah
berkata, telah mengabarkan
kepada kami 'Auf
dari Abu Raja'
berkata, telah menceritakan
kepada kami 'Imran bin Hushain Al Khaza'i, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melihat seorang
menyendiri dan tidak
ikut shalat bersama
orang banyak, beliau lalu
bertanya: "Wahai fulan,
apa yang menghalangi
kamu untuk shalat
bersama orang- orang?" Maka
orang itu menjawab: "Wahai Rasulullah,
aku mengalami junub dan
tidak ada air." Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib bagi kamu menggunakan tanah dan
itu sudah cukup buatmu."
0 komentar:
Posting Komentar